Labels


MEMBACA ADALAH KUNCI DARI SEMUA KESUKSESAN 05.26

MEMBACA ADALAH KUNCI DARI SEMUA KESUKSESAN Di saat peringatan hari pendidikan, pada tanggal 2 Mei 2011, saya teringat ayat pertama kali yang diturunkan oleh Allah dalam al Qurán adalah perintah membaca. Sedemikian penting kegiatan membaca, hingga selain itu, misi rasulullah ke dunia yang disebutkan pertama kali dalam al Qurán adalah juga tilawah yang lagi-lagi artinya juga membaca. Dalam kenyataan sehari-hari yang bisa dilihat, ternyata orang-orang sukses dan beruntung adalah selalu berasal dari orang-orang yang mampu dalam membaca secara cepat dan tepat. Rupanya tidak semua orang bisa melakukan hal itu. Pengetahuan antar orang menjadi berbeda-beda, oleh karena kemampuannya dalam membaca juga berlain-lainan. Seorang yang mampu membaca potensi ekonomi, maka ia akan berhasil mengembangkan usahanya hingga mendapatkan keutungan yang melimpah. Sebaliknya, bagi orang yang tidak memiliki kemampuan tentang itu, maka usaha ekonominya akan gagal. Bahkan seseorang, sama sekali tidak bisa mengembangkan usahanya, karena tidak mampu membaca, bagaimana memilih jenis usaha, mengembangkan modal, mamanage usahanya, dan apalagi mengkalkulasi untung ruginya. Orang yang tidak memiliki kemampuan membaca dalam dunia ekonomi atau usaha, maka mereka hanya akan mengikut bekerja kepada orang lain. Oleh karena tidak memiliki kemampuan membaca, maka seseorang hanya akan bisa menjual tenaganya. Tenaga yang dijual pun juga tenaga kasar, atau disebut menjadi buruh. Gaji buruh kasar biasanya tidak seberapa, sehingga akhirnya tingkat kehidupan ekonominya menjadi pas-pasan. Oleh karena itu, sebenarnya akar kemiskinan di mana-mana dan kapan saja, adalah kelemahan yang bersangkutan dalam membaca potensi ekonomi yang bisa dikembangkan. Maka cara untuk mengentaskannya tidak mudah dilakukan sepanjang mereka tidak diajari membaca tentang hal itu secara tepat. Orang yang tidak mampu membaca potensi ekonomi, sekalipun mereka diberi bantuan modal atau lainnya tetap tidak berkembang, oleh karena kemampuan bacaannya yang terbatas. Demikian pula dalam berbagai bidang lainnya. Seorang yang mampu membaca peta politik, maka akan memenangkan dalam pertarungan poilitik. Mereka akan sukses memperoleh kekuasaan, mempertahankan, dan memanfaatkannya. Sebaliknya, orang yang tidak mampu membaca politik, tatkala terjun di dunia politik akan selalu mengalami kekalahan. Itulah dalam dunia modern, lantas muncul penjual jasa yang disebut konsultan, termasuk konsultan atau penasehat politik. Kemampuan membaca secara cerdas juga harus dimiliki oleh para penyelenggara atau pemimpin birokrasi pendidikan. Orang yang tidak mengerti pendidikan, karena tidak pernah melakukan pembacaan terhadap dunia pendidikan, kemudian diserahi tugas di bidang itu, akan mengalami kesulitan dan bahkan gagal dalam menunaikan tugasnya. Penyandang wawasan pendidikan yang terbatas, akan memaknai konsep pendidikan sebatas sebagai proses kegiatan menyampaikan bahan pelajaran tertentu, pada rentang waktu tertentu pula, oleh seorang guru kepada murid, sehingga arti pendidikan tereduksi menjadi sangat sederhana dan tidak mengenai sasaran. Bagi orang yang mampu membaca dunia pendidikan secara luas dan utuh, konsep itu tidak hanya menyangkut kegiatan transfer ilmu pengetahuan, tetapi pendidikan akan dimaknai sebagai upaya membangun pribadi secara utuh. Ketika pengertian pendidikan dimaknai seperti itu, maka kegiatan pendidikan tidak sebatas menyiapkan buku teks, kurikulum, ruang kelas dan sejenisnya, tetapi lebih luas dari sekedar itu. Keberhasilan pendidikan memerlukan lingkungan yang tepat, guru berpribadi unggul, yang memiliki pengetahuan dan integritas yang tingi, keikhlasan, kesabaran, istiqomah, tanggung jawab, amanah dan tercukupinya sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Kemampuan membaca ternyata menjadi kunci utama dalam meraih segala hal. Oleh karena itulah maka tepat sekali al Qurán yang pertama kali diturunkan adalah perintah membaca. Selain itu juga, bahwa misi nabi yang disebutkan pertama kali adalah membacakan ayat-ayat Allah yang terbentang luas di jagat raya ini. Rupanya memang kemampuan membaca merupakan awal dari kesuksesan hidup bagi siapapun. Namun sayangnya, ajaran tentang betapa pentingnya kegiatan membaca ini belum berhasil ditanamkan kepada ummat Islam secara keseluruhan. Selain itu, membaca dalam pengertian luas dan mendalam seharusnya dimaknai sebagai kegiatan pengembangan ilmu dan atau riset. Oleh karena itu, ummat Islam mestinya segera mengembangkan pusat-pusat riset di berbagai tempat. Perhatian yang belum maksimal terhadap kegiatan membaca, qiroáh atau thilawah inilah, hingga menjadikan ummat tertinggal dari lainnya. Kegiatan membaca adalah merupakan kunci utama terhadap semua keberhasilan dan kemajuan. Wallahu a’lam.

0 komentar:

Posting Komentar