Kisah Ashabul Kahfi | 17.13 |
Filed under:
|
Kisah ini begitu kesohor. Dengan kekuasaan-Nya Allah Subhanahu wa Ta’ala menidurkan sekelompok pemuda yg berlindung di sebuah gua selama 309 tahun. Apa hikmah di balik ini semua? Ashhabul Kahfi adl para pemuda yg diberi taufik dan ilham oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala sehingga mereka beriman dan mengenal Rabb mereka. Mereka mengingkari keyakinan yg dianut oleh masyarakat mereka yg menyembah berhala. Mereka hidup di tengah-tengah bangsa sembari tetap menampakkan keimanan mereka ketika berkumpul sesama mereka sekaligus krn khawatir akan gangguan masyarakatnya. Mereka mengatakan: رَبُّنَا رَبُّ السَّمَاوَاتِ وَاْلأَرْضِ لَنْ نَدْعُوَ مِنْ دُوْنِهِ إِلَهًا لَقَدْ قُلْنَا إِذًا شَطَطًا “Rabb kami adl Rabb langit dan bumi kami sekali-kali tdk akan menyeru Rabb selain Dia sesungguh kami kalau demikian telah mengucapkan perkataan yg jauh.” Yakni apabila kami berdoa kepada selain Dia berarti kami telah mengucapkan suatu شَطَطًا yaitu perkataan palsu dusta dan dzalim. Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan perkataan mereka selanjutnya: هَؤُلاَءِ قَوْمُنَا اتَّخَذُوا مِنْ دُوْنِهِ آلِهَةً لَوْلاَ يَأْتُوْنَ عَلَيْهِمْ بِسُلْطَانٍ بَيِّنٍ فَمَنْ أَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرَى عَلَى اللهِ كَذِبًا “Kaum kami ini telah mengambil sesembahan-sesembahan selain Dia. Mereka tdk mengajukan alasan yg terang Siapakah yng lbh dzalim daripada orang2 yg mengada-adakan kebohongan terhadap Allah?” Ketika mereka sepakat terhadap persoalan ini mereka sadar tdk mungkin menampakkan kepada kaumnya. Mereka berdoa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala agar memudahkan urusan mereka: رَبَّنَاآتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا “Wahai Rabb kami berilah kami rahmat dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yg lurus dlm urusan kami.” Mereka pun menyelamatkan diri ke sebuah gua yg telah Allah Subhanahu wa Ta’ala mudahkan bagi mereka. Gua itu cukup luas dgn pintu menghadap ke utara sehingga sinar matahari tdk langsung masuk ke dalamnya. Kemudian mereka tertidur dgn perlindungan dan pegawasan dari Allah selama 309 tahun. Allah Subhanahu wa Ta’ala buatkan atas mereka pagar berupa rasa takut meskipun mereka sangat dekat dgn kota tempat mereka tinggal. Allah Subhanahu wa Ta’ala sendiri yg menjaga mereka selama di dlm gua. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: وَنُقَلِّبُهُمْ ذَاتَ الْيَمِيْنِ وَذَاتَ الشِّمَالِ “Dan Kami bolak-balikkan mereka ke kanan dan ke kiri.” Demikianlah agar jasad mereka tdk dirusak oleh tanah. Setelah tertidur sekian ratus tahun lama Allah Subhanahu wa Ta’ala membangunkan mereka لِيَتَسَاءَلُوا dan supaya mereka pada akhir mengetahui hakekat yg sebenarnya. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman: قَالَ قَائِلٌ مِنْهُمْ كَمْ لَبِثْتُمْ قَالُوا لَبِثْنَا يَوْمًا أَوْ بَعْضَ يَوْمٍ قَالُوا رَبُّكُمْ أَعْلَمُ بِمَا لَبِثْتُمْ فَابْعَثُوا أَحَدَكُمْ بِوَرِقِكُمْ هَذِهِ إِلَى الْمَدِْينَةِ “Berkatalah salah seorang dari mereka: ‘Sudah berapa lama kalian menetap ?’ Mereka menjawab: ‘Kita tinggal di sini sehari atau setengah hari.’ Yang lain berkata pula: ‘Rabb kalian lbh mengetahui berapa lama kalian berada . mk suruhlah salah seorang di antara kalian pergi ke kota membawa uang perakmu ini’.” Di dlm kisah ini terdapat tanda-tanda kekuasaan Allah yg nyata. Di antaranya: 1. Walaupun menakjubkan kisah para penghuni gua ini bukanlah ayat Allah yg paling ajaib. Karena sesungguh Allah Subhanahu wa Ta’ala mempunyai ayat-ayat yg menakjubkan yg di dlm terdapat pelajaran berharga bagi mereka yg mau memerhatikannya. 2. Sesungguh siapa saja yg berlindung kepada Allah niscaya Allah Subhanahu wa Ta’ala melindungi dan lembut kepada serta menjadikan sebagai sebab orang2 yg sesat mendapat hidayah . Di sini Allah Subhanahu wa Ta’ala telah bersikap lembut terhadap mereka dlm tidur yg panjang ini utk menyelamatkan iman dan tubuh mereka dari fitnah dan pembunuhan masyarakat mereka. Allah menjadikan tidur ini sebagai bagian dari ayat-ayat -Nya yg menunjukkan kesempurnaan kekuasaan Allah dan berlimpah kebaikan-Nya. Juga agar hamba-hamba-Nya mengetahui bahwa janji Allah itu adl suatu kebenaran. 3. Anjuran utk mendapatkan ilmu yg bermanfaat sekaligus mencarinya. Karena sesungguh Allah mengutus mereka adl utk hal itu. Dengan pembahasan yg mereka lakukan dan pengetahuan manusia tentang keadaan mereka akan menghasilkan bukti dan ilmu atau keyakinan bahwa janji Allah adl benar dan bahwa hari kiamat yg pasti terjadi bukanlah suatu hal yg perlu disangsikan. 4. Adab kesopanan bagi mereka yg mengalami kesamaran atau ketidakjelasan akan suatu masalah ilmu adl hendaklah mengembalikan kepada yg mengetahuinya. Dan hendak dia berhenti dlm perkara yg dia ketahui. 5. Sah menunjuk wakil dlm jual beli dan sah pula kerjasama dlm masalah ini. Karena ada dalil dari ucapan mereka dlm ayat: فَابْعَثُوا أَحَدَكُمْ بِوَرِقِكُمْ هَذِهِ إِلَى الْمَدِيْنَة “Maka suruhlah salah seorang di antara kamu pergi ke kota membawa uang perakmu ini.” 6. Boleh memakan makanan yg baik dan memilih makanan yg disenangi atau sesuai selera selama tdk berbuat israf yg terlarang berdasarkan dalil: فَلْيَنْظُرْ أَيُّهَا أَزْكَى طَعَامًا فَلْيَأْتِكُمْ بِرِزْقٍ مِنْهُ “Hendaklah dia lihat manakah makanan yg lbh baik mk hendaklah dia membawa makanan itu untukmu.” 7. Melalui kisah ini kita dianjurkan utk berhati-hati dan mengasingkan diri atau menjauhi tempat-tempat yg dapat menimbulkan fitnah dlm agama. Dan hendak seseorang menyimpan rahasia sehingga dapat menjauhkan dari suatu kejahatan. 8. Diterangkan dlm kisah ini betapa besar kecintaan para pemuda yg beriman itu terhadap ajaran agama mereka. Dan bagaimana mereka sampai melarikan diri meninggalkan negeri mereka demi menyelamatkan diri dari segenap fitnah yg akan menimpa agama mereka utk kembali pada Allah Subhanahu wa Ta’ala. 9. Disebutkan dlm kisah ini betapa luas akibat buruk dari kemudaratan dan kerusakan yg menumbuhkan kebencian dan upaya meninggalkannya. Dan sesungguh jalan ini adl jalan yg ditempuh kaum mukminin. 10. Bahwa firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: قَالَ الَّذِيْنَ غَلَبُوا عَلَى أَمْرِهِمْ لَنَتَّخِذَنَّ عَلَيْهِمْ مَسْجِدًا “orang2 yg berkuasa atas urusan mereka berkata: ‘Sungguh kami tentu akan mendirikan sebuah rumah ibadah di atas mereka’.” Di dlm ayat ini terdapat dalil bahwa masyarakat di mana mereka hidup adl orang2 yg mengerti agama. Hal ini diketahui krn mereka sangat menghormati para pemuda itu sehingga sangat berkeinginan membangun rumah ibadah di atas gua mereka. Dan walaupun ini dilarang –terutama dlm syariat agama kita– tetapi tujuan diceritakan hal ini adl sebagai keterangan bahwa rasa takut yg begitu besar yg dirasakan oleh para pemuda tersebut akan fitnah yg mengancam keimanan serta masuk mereka ke dlm gua telah Allah Subhanahu wa Ta’ala gantikan sesudah itu dgn keamanan dan penghormatan yg luar biasa dari manusia. Dan ini adl ketetapan Allah Subhanahu wa Ta’ala terhadap orang yg menempuh suatu kesulitan krn Allah di mana Dia jadikan bagi akhir perjalanan yg sangat terpuji. 11. Pembahasan yg berbelit-belit dan tdk bermanfaat adl suatu hal yg tdk pantas utk ditekuni berdasarkan firman Allah Subhanahu wa Ta’ala: فَلاَ تُمَارِ فِيْهِمْ إلاَّ مِرَاءً ظَاهِرًا “Karena itu janganlah kamu bertengkar tentang keadaan mereka kecuali pertengkaran lahir saja.” 12. Faedah lain dari kisah ini bahwasa berta kepada yg tdk berilmu tentang suatu persoalan atau kepada orang yg tdk dapat dipercaya adl perbuatan yg dilarang. Karena Allah Subhanahu wa Ta’ala menyebutkan: وَلاَ تَسْتَفْتِ فِيْهِمْ مِنْهُمْ أَحَدًا “Dan jangan pula berta mengenai mereka kepada salah seorang di antara mereka itu.” Wallahu a’lam.
0 komentar:
Posting Komentar